BUSCOPAN (G)

Produsen	Boehringer Ingelheim
Komposisi	Hyoscine-N-butylbromide
Indikasi	Spasme pada lambung dan usus Spasme pada kandung empedu Spasme pada saluran kemih Spasme pada saluran kelamin wanita
Dosis	Dewasa. 3-4 tab/hari Lansia dan penderita lemah. Dosis awal 1-2 tablet/hari ditingkatkan bertahap sampai tercapai dosis efektif
Pemberian obat	Dapat diberikan bersama ataupun tanpa makanan Dapat diberi per oral, injeksi intramuskular dan injeksi intravena
Kontraindikasi	Miastenia gravis Megakolon Sediaan injeksi kontraindikasi pada : Glaukoma Hipertropi prostat dengan retensi urin Stenosis mekanik saluran GIT Takikardia
Perhatian	Glaukoma sudut sempit Obstruksi usus kecil dan saluran kemih Takiaritmia
Efek Samping	Xerostomia Dishidrosis Retensi urin Reaksi alergi Reaksi pada kulit Dispneu (pada pasien dgn riwayat asma bronkial dan alergi) Efek samping pemberian injeksi : Gangguan akomodasi penglihatan Nyeri pada tempat suntikan pada pemberian IM Reaksi anafilaksis dan syok
Interaksi Obat	Meningkatkan efek antikolinergik dari antidepresan trisiklik Antihistamin Kuinidin Amantadin Disopiramid Meningkatkan efek takikardi dari beta adrenergik Antagonis dopamin menurunkan efek dalam saluran cerna
Kemasan	Tablet salut gula. 10 mg x 10 Ampul. 20 mg/ml x 10
Kategori Kehamilan	C
Kategori ATC	A03BB01 - Butylscopolamin (Hyoscine-N-butylbromide)
Info Tambahan	Buscopan meripakan obat dokter yang mengandung Hyoscine butylbromide, yang juga dikenal dengan nama scopolamine butylbromide atau Butylscopolamin. Obat Buscopan  merupakan obat untuk mengatasi nyeri dan kram abdominal, kolik renal dan spasme kandung kemih. Buscopan diberikan per oral- injeksi intravena dan injeksi intramuskular. Buscopan merupakan salah satu obat yang digolongkan WHO sebagai obat esensial, dan dibutuhkan pada pusat pelayanan kesehatan dasar. Buscopan berkerja dengan merelaksasi otot dari dinding lambung, usus kecil, usus besar,, kandung empedu dan saluran kemih. Tipe otot yang terdapat pada jaringan-jaringan ini adalah otot polos yang bekerja secara involunter. Otot polos, normalnya berkontraksi disebabkan oleh neurotransmitter yang disebut asetilkolin. Kontraksi otot polos tidak disadari dan tidak dibawah kendali kita. Namun, bila otot-otot ini mengalami spasme, akan menyebabkan nyeri. Hyoscine bekerja menghentikan spasme otot polos dengan cara menghambat efek asetilkolin pada otot polos. Hyoscine memblok reseptor asetilkolin yang terdapat pada otot polos tersebut, sehingga dapat menurunkan dan atau menghentikan kontraksi otot polos saluran cerna dan saluran kemih. Hal ini akan membuat otot-otot polos menjadi relaks dan mengurangi spasme dan kram yang menyebabkan nyeri.