TELFAST (G)

Produsen Sanofi Aventis
Komposisi Fexofenadine HCls
Indikasi Meredakan gejala-gejala yang berhubungan dengan rinitis alergi
Dosis Telfast (fexofenadine) aman dan efektif digunakan untuk orang dewasa dan pada anak kelompok umur 2-5 tahun dan 6-11 tahun sebagai terapi rinitis alergi.
Dosis yang direkomendasikan  :
  • Dewasa dengan rhinitis alergi : 120 mg sekali/hari
  • Anak 6-12 tahun dengan rhinitis alergi  : 30 mg 2x/hari, pada pagi dan sore hari
  • Dewasa dengan urtikaria kronik : 180 mg sekali/hari
obat-telfast-sirup
Pemberian obat Pasca pemberian oral, konsentrasi maksimum plasma dicapai adalah 2-3 jam. Telfast (Fexofenadine) jangan diberi bersama makanan tinggi lemak, oleh karena akan menurunkan kadar fexofenadine dalam darah hingga 20-60 %, tergantung jenis sediaan obat (tablet, ODT atau suspensi)
Kontraindikasi Alergi terhadap fexofenadine
Perhatian Gangguan ginjal atau hati. Lanjut usia. Anak < 6 tahun. Hamil dan laktasi
Efek Samping Sakit kepala, mengantuk, mual, pusing, lelah
Interaksi Obat Eritromisin, ketokonazol; antasida yang mengandung AI dan Mg(OH)2
Kemasan Tab salut selaput 30 mg x 5 x 10
Sirup 150 ml
Kategori Kehamilan C - Hanya diberikan bila manfaat lebih besar dibandingkan risiko
Kategori ATC R06AX26‎ - Fexofenadine
Info Tambahan TELFAST adalah obat dokter yang mengandung zat aktif Fexofenadine, merupakan obat golongan antihistamin yang bermanfaat dalam meringankan gejala alergi seperti, rhinitis alergi, hay fever, kongesti nasal dan urtikaria. Efek kerja spesifik dari fexofenadine adalah sebagai blocker selektif dari reseptor H1.
struktur-molekul-fexofenadine-obat-antihistamin

Fexofenadine diklasifikasikan ke dalam antihistamin generasi kedua karena memiliki kemampuan melintasi sawar darah-otak yang lebih rendah dibanding pendahulunya. Kemampuan melintasi sawar darah-otak ini terkait dengan efek sedatif dari obat antihistamin. Karena kemampuan melintasi sawar darah-otak yang lebih rendah, maka Telfast lebih kurang menyebabkan efek sedatif. Kadang obat ini juga digolongkan ke dalam antihistamin generasi ketiga, namun istilah “generasi ketiga ini masih kontroversi.

Penggunaan medis
TELFAST digunakan untuk mengatasi gejala fisik terkait rinitis alergi musiman dan urtikaria kronik. Obat ini tidak menyembuhkan namun mencegah memburuknya kondisi penyakit dan mengurangi beratnya gejala yang muncul seperti bersin-bersin, hidung berair, mata atau kulit yang gatal serta kelemahan dan rasa lemas.

Dosis
Telfast (fexofenadine) aman dan efektif digunakan untuk orang dewasa dan pada anak kelompok umur 2-5 tahun dan 6-11 tahun sebagai terapi rinitis alergi. Dosis yang direkomendasikan  :
- Dewasa dengan rhinitis alergi musiman (hay fever) : 120 mg sekali/hari
- Anak 6-12 tahun dengan rhinitis alergi musiman (hay fever) : 30 mg 2x/hari, pada pagi dan sore hari
- Dewasa dengan urtikaria kronik : 180 mg sekali/hari

Penyesuaian dosis
Pada gangguan fungsi ginjal dimana terjadi penurunan klirens kreatinin kurang dari 80 mL/menit, dianjurkan untuk memulai konsumsi obat ini pada dosis terendah.
Pada gangguan fungsi hati, tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis, oleh karena sangat rendah persentase obat ini yang dimetabolisme di hati.

Efek samping
Efek samping yang umum ditemukan pada orang dewasa meliputi sakit kepala, nyeri punggung, miosis (pinpoint) pupil, mengantuk dan nyeri haid. Kadang dilaporkan juga ada peningkatan kecemasan dan insomnia. Efek samping yang umum ditemukan pada penelitian klinis meliputi batuk, infeksi saluran nafas atas, demam , otitis media pada anak usia 6-11 tahun serta kelemahan (fatigue) pada anak usia 6 bulan – 5 tahun.

Waktu paruh obat ini lebih pendek dari ceftirizine, sehingga membutuhkan pemberian 2 kali dalam sehari (meskipun kadang pada label,menyebutkan dosis hanya diberikan sekali sehari). Dibandingkan ceftirizine , fexofenadine kurang menyebabkan kantuk.

Overdosis
Profil keamanan fexofenadine cukup baik oleh karena tidak ada efek kardiovaskular dan sedatif meski dikonsumsi hingga 10 kali lipat dari dosis normal. Penelitian pada manusia dengan pemberian dosis tunggal 800 mg atau 690 mg 2x/hari selama sebulan, tidak menunjukkan efek samping yang berbahaya bila dibandingkan plasebo. Tidak ditemukan kematian saat dilakukan uji pada tikus pada dengan 5000 mg/kg berat badan, dimana sekitar 110 x dosis normal untuk manusia dewasa. Bila terjadi overdosis, gejala yang mungkin muncul meliputi pusing, mulut kering, mengantuk.

Mekanisme kerja
Fexofenadine merupakan blocker H1 selektif. Mencegah aktivasi histamin pada reseptor H1, sehingga mencegah gejala yang muncul terkait alergi. Fexofenadine tidak menunjukkan efek antikolinergik, alpha-1-adrenergik dan blok reseptor beta adrenergik.

Farmakokinetik
Absorpsi. Pasca pemberian oral, konsentrasi maksimum plasma dicapai adalah 2-3 jam. Fexofenadine jangan diberi bersama makanan tinggi lemak, oleh karena akan menurunkan kadar fexofenadine dalam darah hingga 20-60 %, tergantung jenis sediaan obat (tablet, ODT atau suspensi).

Distribusi : Fexofenadine 60-70% terikat dengan plasma protein, sebagian besar adalah albumin.

Metabolisme : Hanya 5 % yang dimetabolisme di hati.

Eliminasi : sebagian besar substansi dieliminasi tanpa dirubah bentuknya melalui feces (80%) dan urin (12%).

Interaksi
Mengkonsumsi bersama dengan erythromycin dan ketokonazole akan meningkatkan kadar plasma dari fexofenadine, namun peningkatan ini tidak mempengaruhi interval QT. Alasannya terkait efek terhadap transpor, yang meliputi glikoprotein.

Fexofenadin jangan dikonsumsi bersama buah apel, jeruk dan anggur karena akan menurunkan absorpso obat dan konsentrasi plasma dari fexofenadin.

Antasida mengandung aluminium atau magnesium, jangan diberi dalam 15 menit sebelum fexofenadine karena akan menurunkan absorpsi hingga 50%.

Populasi khusus
Fexofenadine tergolong dalam kategori kehamilan C, hanya diberikan bila manfaat lebih besar dibandingkan risiko

Tidak ada studi yang meneliti fexofenadine diekskresikan dalam air susu ibu, namun wanita yang menyusui tetap dianjurkan untuk berhati-hati mengkonsumsi obat ini.

Tidak ada penelitian yang memadai dilakukan terhadap kelompok usia lebih dari 65 tahun. Sehingga pemberian pada kelompok usia ini harus dengan perhatian lebih, terutama bila ada yang menderita gangguan ginjal.