ActHIB Vaksin (G)

Produsen Sanofi Pasteur
Komposisi Polisakarida dari Haemophilus Influenzae tipe B yang juga berkonjugasi dengan protein tetanus
Indikasi Mencegah meningitis, pneumonia karena H. Influenzae tipe B pada bayi usia min 2 bulan
Dosis Bayi < 6 bulan :  3x inj dengan interval 2 bulan diikuti booster 12 bulan sesudah pemberian dosis ke-3
Bayi  6-12 bulan : 2x inj dengan interval 2 bulan diikuti booster 12 bulan sesudah pemberian dosis ke-2.
Anak 1-5 tahun : 1x injeksi tunggal
Pemberian obat Injeksi intramuskular pada paha atau lengan atas pada anak yang lebih besar.
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap protein tetanus.

Seseorang  yang pernah terkena reaksi alergi berat pasca pemberian vaksin HIB sebelumnya, tidak boleh mendapat vaksin HIB lagi.

Mereka yang pernah terkena sakit sedang pasca mendapat vaksin HIB, harus menunggu sampai benar-benar pulih untuk mendapat dosis lanjutan.

Vaksin Hib jangan diberikan pada bayi berusia kurang 6 minggu.

Bila diberikan kombinasi dengan vaksin difteri, jangan diberikan pada anak di bawah usia 15 bulan.

Perhatian Beritahu petugas bila anda : hamil , menyusui, menderita demam atau penyakit akut, penyakit infeksi, gangguan perdarahan, riwayat menderita Guiilain-Barre syndrome, sistem imun melemah (akibat cancer, HIV, limfoma, leukimia, radiasi),dan riwayat vaksinasi sebelumnya.

Sebelum menggunakan vaksin ini, beritahu petugas kesehatan bila anak anda memiliki alergi baik terhadap bahan vaksin ini maupun vaksin lainnya. Selain zat aktif, vaksin ini mengandung beberapa zat inaktif (seperti latex) yang dapat menyebabkan reaksi alergi.

Pada pasien dengan Hodgkin’s disease, harus mendapat vaksin ini 10-14 hari sebelum memulai terapi atau menanti kurang lebih 3 bulan setelah kemoterapi dihentikan.
Efek Samping Sebagian besar orang yang mendapat vaksin HIB tidak mendapat masalah. Bila ada, reaksi yang terjadi cukup ringan dan lokal seperti : eritema, pembengkakan, sakit pada daerah suntikan. Efek samping ini jarang dan terjadi segera setelah injeksi dan berakhir dalam 2-3 hari.

Efek samping yang lebih jarang : demam, sakit kepala, malaise, iritabilitas, kejang, sianosis pada tubuh bagian bawah, eritema multiforme.

Bila terjadi alergi (kurang 1 kasus diantara 1 juta dosis pemberian) akan terjadi dalam beberapa menit hingga beberapa jam pasca injeksi. Sama seperti obat lainnya, bila terjadi reaksi alergi dapat saja membahayakan jiwa bila tidak segera ditangani.
Interaksi Obat Beberapa produk obat yang dapat berinteraksi dengan vaksin ACT-HIB seperti : warfarin, heparin, kortikosteroid (hidrokortison, prednisone), obat kemoterapi, obat yang menurunkan sistem imun (siklosporin, tacrolimus)
Vaksin ini juga dapat berinteraksi dengan tes laboratorium, menyebabkan hasil pembacaan lab yang salah.
Kemasan 10 mcg/0.5 ml x 1 dosis
Kategori Kehamilan C
Kategori ATC J07AG51 - Hemophilus influenzae B, purified antigen conjugated
Info Tambahan ActHIB  merupakan sebuah vaksin konjugasi Haemophilus b ( konjugasi dengan komponen protein inaktif difteri, meningococcal, atau Tetanus Toxoid ) diproduksi oleh Sanofi Pasteur SA. Vaksin ini berupa bubuk steril terlipolisasi yang dilarutkan dalam salin (0.4% NaCl) atau Tripedia. Melekatkan rantai polisakarida Haemophilus b dengan protein carier, meningkatkan kemampuan sistem imun anak kecil untuk mengenal bakteri ini dan memproduksi antibodi yang adekuat.

Meskipun merupakan konjugasi dengan protein difteri, meningococal ataupun toxoid tetanus,  ActHIB tidak menggantikan vaksinasi reguler dari masing- masing bakteri tersebut.
acthib-vaksin-antihemofilus-influenzae-b
Vaksin HIB membantu melindungi anak dan bayi dari bahaya infeksi Haemophilus influenzae tipe B (Hib) dengan memicu tubuh membentuk antibodi terhadap hib. Hib adalah infeksi bakterial yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti infeksi otak (meningitis), epiglotitis, pericarditis, artritits septik dan pneumonia. Meningitis yang berat dapat menyebabkan kematian atau kecacatan seeprti tuli, buta, retardasi mental dan epilepsi. Anak berusia kurang dari 5 tahun, rawan terkena penyakit ini dan vaksinasi merupakan pencegahan terbaik terhadap infeksi yang membutuhkan perawatan seumur hidup.

Seorang anak dapat terinfeksi Hib saat bermain dengan anak lain atau orang dewasa yang membawa bakteri ini dan tidak mengetahui dirinya pembawa kuman.  Kuman akan menyebar dari satu individu ke individu lainnya. Bila kuman melekat di hidung atau tenggorokan anak, mungkin anak tidak akan kelihatan sakit. Namun bila kuman masuk lebih jauh hingga ke paru dan menembus pembuluh darah, maka ia akan dapat menyebabkan infeksi yang serius. Kondisi ini disebut infeksi Hib invasif.

Sebelum ditemukannya vaksin Hib, penyakit Hib invasif merupakan penyebab utama meningitis pada anak usia dibawah 5 tahun. Di Amerika, 20.000 anak menderita Hib tiap tahunnya dengan 3-6 persen diantaranya berakhir dengan kematian. Setelah ada vaksin ini, penyakit Hib invasif segera menurun drastis hingga 99%. Pada umur diatas 5 tahun dan dewasa, vaksin ini jarang diberikan.

Vaksin ACT-HIB diberikan secara intramuskular oleh petugas kesehatan terlatih biasanya pada paha atau lengan atas. Injeksi diberikan secara berseri disertai booster, agar memberikan perlindungan maksimal.

Vaksin HIB dapat diberikan bersama-sama dengan vaksin lain seperti difteri, tetanus, pertussis, hepatitis dan polio.