IMOVAX POLIO (G)

Produsen Sanofi Pasteur
Komposisi
  • Komposisi per 0.5 ml mengandung virus poliomyelitis inaktif tipe 1(Mahoney) : 40 antigen unit, tipe 2 (MEF1) : 8 antigen units, type 3 (Saukett) : 32 antigen unit.
  • Komposisi bahan non medis : 2-phenoxyethanol
  • Residual proses pembuatan : formaldehyde, calf serum protein, neomycin, streptomycin, polymyxin B
Indikasi
  • Sebagai imunisasi aktif terhadap polio yang disebabkan virus polio tipe 1,2 dan 3 pada bayi umur 2 bulan, anak-anak dan dewasa, baik sebagai imunisasi primer maupun booster.
  • Pencegahan poliomielitis pada bayi dan anak dengan penurunan imunitas atau pasca kontak dengan anggota rumah tangga. 
  • Untuk vaksinasi pada individu yang tidak dapat diberikan (kontra indikasi) vaksin polio oral
Dosis Dosis pada anak
Dosis Imunisasi primer IMOVAX Polio pada anak terdiri atas 3 dosis 0.5 ml yang diberikan secara subkutan.Imunisasi dimulai sejak usia 2 bulan. Interval antara dosis pertama dengan dosis kedua minimal 4 minggu tapi sebaiknya 8 minggu. Dosis ketiga diberikan minimal 6 bulan namun sebaiknya 12 bulan pasca injeksi kedua. Jadwal dosis primer ini dapat  diintegrasikan dengan pemberian imunisasi difteri, tetanus, pertussis dan haemophilus influenzae tipe B. dimulai pada usia 2 bulan.

Cara alternatif dengan pemberian 3 dosis 0.5 ml dengan interval 8 minggu masing-masingnya, diikuti pemberian dosis keempat 0.5 ml, 12 bulan pasca injeksi ketiga.

Bila terjadi kelambatan pemberian imunisasi melewati usia 2 bulan, jadwal pemberian tetap mengikuti pola interval injeksi yang sama.

Dosis booster dapat diberikan pada usia 4-6 tahun. Kecuali bila injeksi terakhir dari dosis primer berakhir pada usia 4 tahun, maka booster diberikan pada usia 14-16 tahun.

Total keseluruhan 4 dosis diperlukan untuk memberikan perlindungan total. Bila anak dan remaja mendapat imunisasi polio yang tidak komplit, harus mendapat dosis tambahan hingga genap 4 dosis. Total 4 dosis ini termasuk dengan dosis vaksin polio oral (bila sebelumnya diawali vaksin polio oral).

Dosis pada orang dewasa
Orang dewasa yang sebelumnya mendapat vaksin polio namun tidak komplit (baik oral maupun injeksi), harus mendapat dosis yang tersisa dalam bentuk injeksi, berapapun lamanya interval sejak dosis terahir yang diterima.

Orang dewasa yang berisiko tinggi terpapar virus polio : diberi dosis tunggal bila telah lebih 10 tahun sejak dosis primer telah komplit.
Pemberian obat
  • Kocok prefilled syringe sebelum digunakan agar larutan tersebar merata.
  • Injeksi dilakukan subkutaneus. Pada bayi dan anak dianjurkan di daerah mid-lateral dari paha. Pada anak  yang lebih besar dan dewasa, injeksi dianjurkan pada daerah deltoideus atau triceps.
Kontraindikasi Demam, Penyakit akut atau penyakit kronik progresif, hipersensivitas, penyakit infeksi febril akut.
Alergi terhadap bahan aktif dan non aktif dari vaksin (bahan inaktif seperti neomisin, streptomisin, polimiksin B) 
Perhatian Efektivitas dan keamanan vaksin ini pada pemberian terhadap anak usia dibawah 6 minggu tidak diketahui.
Efek Samping Kadang kala dapat terjadi demam dan bengkak pada tempat injeksi
Dapat terjadi alergi pada orang tertentu
Interaksi Obat
  • acetaminophen
  • belimumab
  • fingolimod
  • immunosuppressan (obat yg digunakan untuk terapi kanker, penyakit autoimun dan reaksi penolakan pada transplantasi organ)
  • azathioprine
  • kortikosteroid (misalnya : budesonide, dexamethasone, hydrocortisone, fluticasone, prednisone)
  • cyclosporine
  • hydroxyurea
  • infliximab
  • obat kemoterapi (misalnya : carboplatin, cyclophosphamide, doxorubicin, ifosfamide, vincristine)
  • mycophenolate
  • rituximab
  • tacrolimus
  • warfarin
Kemasan Kemasan Dosis tunggal berisi syringe 0.5 mL x 1
Kemasan Paket 10 dosis berisi syringe 0.5 mL x 10
Kategori Kehamilan C
Kategori ATC J07BF03 - Poliomyelitis, trivalent, inactivated, whole virus
Info Tambahan
  • Poliomyelitis disebabkan 3 jenis kelompok virus polio yang tergolong enterovirus . Poliomyelitis merupakan penyakit yang menyebabkan kelumpuhan total pada beberapa orang yang terinfeksi. Kelumpuhan ini bersifat ireversibel (menetap).
    vaksin-polio-IMOVAX-POLIO
    Polio merupakan penyakit yang sangat menular, terutama menular melalui jalur fecal-oral namun dapat pula melalui jalur faring (saluran nafas). Vaksin polio pertama dilakukan di kanada tahun 1955 dan berhasil mengatasi infeksi ini.

    Vaksin polio injeksi (IPV) mampu memicu tubuh menghasilkan antibodi (igA) yang dihasilkan di faring dan usus.  Memori sistem imun terhadap virus polio tipe 1 disebutkan bertahan hingga 10 tahun namun secara umum, perlindungan terhadap infeksi polio adalah hingga 4 tahun lebih pasca injeksi dosis primer diselesaikan.
  • Simpan pada suhu 2° hingga 8° C (35° to 46° F). Jangan dibekukan. Perhatikan tanggal kadaluarsa
  • Vaksin IMOVAX POLIO tidak mengandung thimerosal (thimerosal free)
  • Pemerintah berencana mengganti total penggunaan vaksin polio oral dengan injeksi beberapa tahun ke depan.