KETALAR (G)

Produsen Pfizer
Komposisi Ketamine HCL
Indikasi Ketalar digunakan sebagai Anastetik tunggal untuk diagnostik dan prosedur pembedahan yang tidak memerlukan relaksasi otot skeletal.
Induksi anestesi sebelum pemberian anestetik umum lainya.
Sebagai suplemen dari agen anestetik lain yang low poten seperti nitrous oksida.
Pada bidang Obstetrik : Analgetik untuk partus per vaginam atau Sectio Caesaria

Beberapa prosedur dimana ketalar biasa digunakan :
  • debridement, skin graft pada luka bakar, bedah superficial lainnya
  • prosedur neurodiagnostik seperti pneumoencephalogram, myelogram dan punksi lumbal.
  • prosedur diagnostik dan operasi di daerah mata, telinga, hidung dan mulut (termasuk ekstraksi dental).
  • prosedur diagnostik dan operasi di daerah faring, laring dan bronkial. (pada sistem respirasi, dibutuhkan tambahan muscle reaxan).
  • sigmoidoscopy dan bedah minor pada daerah anus, rektum dan sirkumsisi.
  • prosedur extraperitoneal pada ginekologi seperti dilatasi dan kuretasi
  • prosedur anestesi pada pasien berisiko tinggi dengan depresi fungsi vital
  • prosedur yang membutuhkan pemberian obat anestetik via intramuskular
  • pada prosedur kateterisasi kardiak 

obat-ketalar-ketamine-HCL-agen-anestetik

Ketalar merupakan agen anestetik umum dengan onset reaksi cepat. Kondisi anestesi yang dihasilkan obat ini memiliki ciri analgesia dalam, reflesk pharyng-laryng yang normal, tonus otot normal atau sedikit meningkat, stimulasi kardiovaskuler dan respirasi serta kadangkala disertai depresi sistem respirasi yang singkat dan minimal.
Dosis Sama seperti agen anestesi umum lain, dosis bersifat individual karena respon yang berbeda-beda pada tiap orang.

Injeksi Intravenous

Dosis awal Ketalar untuk pemberian intravena berada pada kisaran 1 mg/kgBB hingga 4.5 mg/kgBB. Dosis intravena rata-rata yang dibutuhkan untuk menghasilkan anestesi selama 5-10 menit adalah 2 mg/kgBB.

Sebagai alternatif induksi anestesi pada pasien dewasa, dosis intravena adalah 1 mg hingga 2 mg/kgBB pada kecepatan 0.5 mg/kg/menit. Sebagai tambahan dapat diberikan diazepam 2-5 mg dalam syringe terpisah selama 60 detik. Pada sebagian besar kasus, diazepam 15 mg atau lebih rendah, sudah cukup memadai. Insiden efek samping psikologis seperti kebingungan dan delirium dapat dkurangi dengan pemberian diazepam ini.

Catatan : Konsentrasi Ketalar 100 mg/mL jangan diberikan bila tidak di dilusi dengan baik sebelumnya. Dianjurkan untuk mendilusi Ketalar dengan larutan injeksi steril seperti Aquades, NaCl, Dextrose 5% dan USP.

Kecepatan injeksi : Direkomendasikan penyuntikan Ketalar pada kecepatan rendah (dalam waktu 60 detik). Pemberian yang lebih cepat akan menyebabkan depresi sistem pernafasan dan meningkatkan respon tekanan darah.

Injeksi Intramuscular

Dosis awal Ketalar via injeksi intramuskular berada pada rentang 6.5 hingga 13 mg/kgBB. Bila dosis awal 10 mg/kgBB intramuskular, akan menghasilkan anestesia selama  12 to 25 menit.

Dosis maintenens

Dosis meintenes Ketalar dapat disesuaikan tergantung respon dan kebutuhan pasien selama prosedur/operasi. Penambahan dosis setengah hingga full dari dosis induksi awal, dapat diberikan bila diperlukan. Namun, harus selalu diwaspadai efek gerakan otot ekstremitas yang bersifat tonik-klonik dan tidak bertujuan sepanjang anestesia, Munculnya gerakan-gerakan ekstremitas ini tidaklah berarti induksi anestesia tidak dalam, atau dosis tambahan dibutuhkan.

Pasien dewasa yang mendapat injeksi Ketalar intravena + diazepam intravena, dapat diberi dosis tambahan dengan infus mikrodrip kecepatan rendah dengan dosis Ketalar 0.1 to 0.5 mg/minute, dan diazepam 2 hingga 5 mg intravena.

Pada banyak kasus, dosis total diazepam (induksi + maintenens) 20 mg atau lebih kurang sudah memadai. Dosis disesuaikan dengan kebutuhan, respon pasien dan lamanya operasi.
Over Dosis Bila overdosis atau pada kecepatan pemberian yang terlalu tinggi, dapat terjadi depresi sistem respirasi. Bila terjadi depresi sistem respirasi, harus diberikan bantuan ventilasi dengan respirasi mekanik.
Pemberian obat
  • Injeksi intra vena dan intra muskular
  • Barbiturate dan Ketalar, secara kimiawi tidak kompatibel. Jangan diberikan dari syringe yang sama karena akan menyebabkan presipitasi.
  • Jika diberikan bersama diazepam, harus diberikan terpisah jangan dicampur dalam satu syringe.
  • Dilusi (pengenceran) :
    Ambil secara aseptik 10 mL (50 mg per mL) atau 5 mL (100 mg per mL) ketalar, campurkan dengan infus 500 mL Dextrose 5%, atau NaCl 0.9% atau aquades steril, Akan dihasilkan 1 mg ketamin per mL.
    Pada kondisi restriksi cairan, maka digunakan infus 250 mL, menghasilkan konsentrasi ketamin 2 mg/mL
  • Ketalar 10 mg/mL tidak dianjurkan untuk di dilusi.
Kontraindikasi Pasien dengan resiko komplikasi hipertensi, eklampsia, atau pre-eklampsia
Perhatian
  • Intoksikasi alkohol akut dan kronik
  • Preanastesi terjadi peningkatan Tekanan intra kranial
  • Ketalar diberikan dengan alat resusitatif tersedia. 
  • Oleh karena refleks faring dan laring tetap aktif, maka untuk prosedur yang melibatkan area respirasi harus bersama dengan muscle relaxan dengan dosis yang telah disesuaikan. 
  • Waspadai juga kemungkinan terjadinya aspirasi, khususnya pada pasien dengan isi perut yang tidak kosong.
Efek Samping Efek samping ketalar yang umum dijumpai :

  • Depresi pernafasan
  • Hipotensi
  • Bradikardi
  • Aritmia
  • Reaksi Hipersentivitas
  • Dapat terjadi kebingungan pada postoperatif

Efek samping lebih jarang :

  • Laringospasme
  • Diplopia
  • Nistagmus
  • Kejang tonik klonik
Interaksi Obat Premedikasi dengan barbiturat, benzodiazepin atau opioid, memperpanjang masa pemulihan sebanyak 30-40%.
Kemasan Vial 500 mg/10 mL x 1
Vial 100 mg/10 mL x 1
Kategori Kehamilan B
Kategori ATC N01AX03 - ketamine 
Info Tambahan Ketalar adalah anestetik non barbiturat dengan gugus kimia dl 2-(0-chlorophenyl)-2-(methylamino) cyclohexanone hydrochloride. Ketalar merupakan larutan steril yang sedikit asam (pH 3.5-5.5), diberikan melalui injeksi intravena atau intramuskular dengan konsentrasi kurang lebih 10,50 atau 100 mg ketamin per mL dan mengandung tidak lebih dari  0.1 mg/mL Phemerol (benzethonium chloride) yang ditambahkan sebagai pengawet. Larutan 10 mg/mL dibuat isotonik dengan sodium chloride. (Nacl).
ketamine-HCL
Onset kerja Ketalar tergolong cepat. Pada pemberian dosis intravena 2 mg/kgBB akan menghasilkan kondisi anestesi dalam 30 detik pasca injeksi dengan efek anestesi berakhir dalam 5 hingga 10 menit. Bila dibutuhkan efek anestesi yang berlangsung lebih lama, maka dapat diberikan dosis tambahan secara intravena maupun intramuskular.

Dosis intramuskular berada pada kisaran  9 hingga 13 mg/kgBB,  akan menghasilkan efek anestesi dalam 3-4 menit dan efek anestesi dapat berakhir dalam 12 hingga 25 menit.