Produsen
|
Sanofi Pasteur
|
Komposisi
|
Kandungan Aktif :
Diphtheria Toxoid
15 Lf
Tetanus Toxoid 5 Lf
Pertussis aseluler
Pertussis Toxoid
(PT) 20 µg
Filamentous
Haemagglutinin (FHA) 20 µg
Pertactin (PRN) 3
µg
Fimbriae Types 2
and 3 (FIM) 5 µg
Vaksin
Poliomyelitis inaktif :
Tipe 1 (Mahoney) 40
D-antigen unis + Tipe 2 (MEF1) 8 D-antigen unit + Tipe 3 (Saukett) 32
D-antigen unit
Purified
Polyribosylribitol Phosphate Capsular
Polysaccharide
(PRP) dari Haemophilus influenzae tipe b terikat kovalen pada 18-30 µg
protein Tetanus 10 µg
Kandungan lain :
Excipients
(vehikulum)
Aluminum Phosphate
(adjuvant) 1.5 mg
2-phenoxyethanol
0.6% v/v
Polysorbate 80
≤0.1% w/v
Residu proses
pembuatan :
Bovine serum
albumin, neomycin, polymyxin B, streptomycin, formaldehyde and glutaraldehyde
|
Indikasi
|
Imunisasi difteri,
tetanus, pertusis, poliomielitis, & H Influenza tipe Binvasif untuk anak
usia 2 bln-7 tahun
|
Dosis
|
Imunisasi Primer
0.5 ml 1x scr inj IM pd bln ke 2, 4,6 dan 18 pada anterolateral paha atas
atau otot deltoid
|
Pemberian obat
|
Injeksi
intaramuskular pada anterolateral paha atas atau deltoid
Kocok vial hingga
tercampur merata sebelum digunakan
|
Kontraindikasi
|
Alergi terhadap
komponen vaksin ini
|
Perhatian
|
Tidak boleh
diberikan pada daerah bokong, pembuluh darah atau melalui intradermal.
Jangan diberikan
pada anak dengan kondisi neurologik progresif, perlahan atau tidak stabil.
Pasien dengan
episode hipotonik/hiporesponsif sesudah pemberian vaksin yang mengandung
pertusis sebelumnya
|
Efek Samping
|
Kemerahan,
perlunakan, pembengkakan pada daerah injeksi, demam, rewel, kurang nafsu
makan, muntah, mutah mengantuk, iritabilitas
|
Interaksi Obat
|
Obat Imunosupresan
dan obat kanker
|
Kemasan
|
Pre filled syringe
0.5 ml dan Vial
|
Kategori Kehamilan
|
C
|
Kategori ATC
|
|
Info Tambahan
|
Diphteria : Strain dari C.
diphtheriae yang menghasilkan toksin diphtheria dapat menyebabkan penyakit
yang berat dan mematikan, dengan
karakteristik inflamasi membranosa pada saluran nafas atas. Toxin selanjutnya
dapat merusak otot jantung dan sistem saraf.
Proteksi terhadap C. diphtheriae
adalah dengan memicu tubuh menghasilkan antibodi terhadap toksin tersebut.
Diketahui bahwa kadar serum dari antitoksin diphteriaesekurang-kurangnya 0.1
IU/mL, sudah cukup memberi perlindungan. Bila kadarnya mencapai 1.0 IU/mL,
maka efek perlingdungannya berlangsung dalam jangka panjang.
Tetanus : Tetanus merupakan penyakit infeksi akut dan fatal, disebabkan neurotoksin yang sangat
poten yang dihasilkan C. tetani. Toksin tetanus akan menyebabkan disfungsi
saluran nafas disertai spasme dan kekakuan sistem muskuloskeletal. Proteksi
terhadap C. tetani adalah melalui antibodi penetral toksin tetanus tersebut.
Kadar antibodi tetanus yang dibutuhkan adalah minimal 0,01 IU/mL dan untuk
perlindungan jangka panjang, kadar 1.0 IU/mL sudah cukup. Pada uji klinik di
Kanada, pasca pemberian 4 dosis PEDIACEL®, 100% (N = 300), anak-anak yang
tekah diimunisasi mendapatkan kadar antitoksin diphteriae dan tetanus,
minimal 0.01 IU/mL hingga 0.1 IU/mL dalam darahnya. Kadar ini menurun secara
bertahap namun memberikan perlindungan hingga 10 tahun lamanya. Direkomendasikan dilakukan booster setiap 10 tahun.
Pertussis
(batuk rejan) merupakan infeksi saluran nafas disebabkan B. pertussis.
Bordatella pertussis merupakan bakteri coccobacilus gram negatif, mengandung
beberapa komponen aktif, yang berperan
dalam patogenesis dan perjalanan penyakit.
Mekanisme proteksi terhadap
infeksi B. pertussis ini belum difahami dengan baik. Namun dalam sebuah uji
klinik di Swedia selama 1 tahun, komponen pertussis dalam PEDIACEL® (yakni,
PT, FHA, PRN dan FIM), telah menunjukkkan kemampuan mencegah infeksi
pertussis pada balita dengan efikasi hingga 85,2%.
Poliomyelitis: Vaksin
poliomyelitis inaktif akan menginduksi tubuh menghasilkan antibodi terhadap
setiap tipe poliovirus. Sebuah studi klinik PEDIACEL® pada 300 anak di Kanada
menunjukkan bahwa, pasca selesainya 4 dosis, lebih dari 99.7% mencapai kadar
antibodi yang memberikan efek proteksi terhadap infeksi virus polio tipe 1,2
dan 3.
Haemophilus influenzae Tipe b : Aktivitas bakterisidal terhadap Hib
terlihat dalam serum pasca diberikan imunisasi dengan vaksin Hib
terkonjugasi. Pada kelompok anak usia ≥24 bulan, titer antibodi terhadap
kapsul polisakarida H. influenzae (anti-PRP) adalah ≥0.15 µg/mL, setelah mendapat vaksin
PEDIACEL. Titer antibodi ≥1.0 µg/mL
terkait dengan perlindungan selama sekurang-kurangnya 1 tahun. Pada uji
klinik terhadap 300 anak di Kanada, 4 dosis vaksin PEDIACEL®, 99% mencapai
titer antibodi protektif ≥1.0 μg/mL.
|
PEDIACEL (G) - vaksin
Obat Terkait
This Is The Newest Post