BRAXIDIN (G)

Produsen Sanbe
Komposisi
  • Chlordiazepoxide 5 mg.
  • Clidinium Br 2,5 mg
Indikasi
  • Terapi gangguan saraf otonom dan somatik karena cemas
  • Terapi simtomatik tukak lambung dan usus 12 jari
  • Hipersekresi dan hipermotilitas saluran cerna
  • Dispepsia nervosa
  • Iritasi dan spasme kolon
  • Diskinesia empedu
  • Spasme dan diskinesia ureter
  • Sindroma iritasi usus
  • Kolitis
  • Diare
  • Dismenore
Dosis
  • Dewasa. 3-4 tab/hari.
  • Lansia dan penderita lemah. Dosis awal 1-2 tablet/hari ditingkatkan bertahap sampai tercapai dosis efektif.

Pemberian obat Tidak bersama makanan (sebelum makan dan menjelang tidur malam)
Kontraindikasi
  • Glaukoma
  • Syok
  • Psikosis berat
Perhatian
  • Usia lanjut
  • Epilepsi
  • Penyakit hati
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit kardiovaskular
  • Depresi nafas
Efek Samping
  • Gangguan mental
  • Gangguan penglihatan
  • Mengantuk
  • Amnesia
  • Ketergantungan
  • Retensi urin
  • Hipotensi
Interaksi Obat
  • Simetidin
  • Alkohol
  • Depresan sistem saraf pusat lainnya
Kemasan Tablet salut selaput 10 x 10
Kategori Kehamilan D
Kategori ATC
  • A03CA02 - Clidinium 
  • N05BA02 - Chlordiazepoxide
Info Tambahan Chlordiazepoxide - Merupakan turunan benzodiazepin dan terutama berefek sebagai anxiolytic (mengatasi cemas) dengan kemampuan antikonvulsan, sedatif, dan amnesik. Obat ini juga telah digunakan dalam pengobatan gejala withdrawl alkohol akut, serta mengatasi ketakutan dan kecemasan pra operasi.
obat-braxidin

Braxidin (Chlordiazepoxide) memiliki efek antianxiety, sedatif, analgesik ringan dan merangsang nafsu makan. Obat ini tampaknya bekerja dengan cara memblokir stimulasi EEG dalam formasi reticularis   batang otak.

Obat ini telah dipelajari secara ekstensif di banyak spesies hewan dan hasilnya menunjukkan efek obat ini terhadap sistem limbik otak, khususnya yang terlibat dalam respon emosional.

Pada monyet coba yang bersikap bermusuhan dapat dibuat jinak pada dosis oral yang tidak menyebabkan sedasi. Braxidin (Chlordiazepoxide) bekerja "menjinakkan" monyet itu dengan cara menghilangkan rasa takut dan agresi.

Efek menjinakkan Braxidin (Chlordiazepoxide) ini lebih lanjut ditunjukkan pada tikus yang dibuat liar dengan cara membuat lesi di daerah septum otaknya. Kemudian braxidin diberikan pada dosis obat yang secara efektif memblokir reaksi tidak terkendali tikus tersebut. Dosis ini jauh di bawah dosis yang menyebabkan sedasi pada hewan tersebut.