Produsen | Schering-Plough |
---|---|
Komposisi | Desloratadine |
Indikasi | Obat AERIUS mengandung desloratadine yang berkhasiat meringankan gejala nasal dan non nasal dari rinitis alergi (musiman dan perenial) yakni gejala inflamasi pada saluran hidung akibat reaksi alergi. Gejala rinitis meliputi bersin-bersin, hidung kemerahan dan beringus, mata kemerahan dan berair. Aerius juga bermanfaat meringankan gejala terkait urtikaria seperti mengurangi gatal (pruritus) dan mengurangi jumlah serta besarnya lesi pada pasien urtikaria idiopatik. Desloratadine merupakan antihistamin H1 selektif yang berfungsi sebagai inverse-agonis (bekerja pada reseptor yang sama namun efek yang berlawanan) terhadap reseptor histamin H1. Desloratadin juga merupakan antagonis terhadap semua reseptor muskarinik asetilkolin. Desloratadin memiliki efek yang berlangsung panjang dengan dosis yang rendah sampai sedang. Obat ini hanya menghambat aktivitas perifer dan tidak berefek pada sistem saraf pusat karena tidak menembus sawar darah otak sehingga tidak menyebabkan kantuk. |
Dosis |
|
Over Dosis | Jika terjadi overdosis gejala yang mungkin muncul adalah denyut jantung yang meningkat. Segara hentikan konsumsi obat dan hubungi petugas kesehatan terdekat, bila gejala overdosis muncul. |
Pemberian obat |
|
Kontraindikasi | Kontraindikasi pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap desloratadin ataupun loratadin |
Perhatian | Hamil dan laktasi tidak direkomendasikan |
Efek Samping |
|
Interaksi Obat |
|
Kemasan |
|
Kategori Kehamilan | C |
Kategori ATC | R06AX27 - desloratadine |
Info Tambahan | AERIUS adalah obat golongan antihistamin yang mengandung zat aktif desloratadine. Nama kimia desloratadine adalah : 8-chloro-6,11-dihydro-11-(4-piperdinylidene)- 5H-benzo[5,6]cyclohepta[1,2-b]pyridine Dewasa dan remaja (12 tahun keatas) minum satu tablet 5 mg per hari. Usia 6-11 tahun 2,5 mg satu sendok teh satu kali perhari. Dan usia 1-5 tahun, minum 1,25 mg atau setengah sendok teh satu kali perhari. Sediaan tablet dapat diminum dengan air, dengan atau tanpa makanan. Jangka waktu terapi tergantung dari tipe alergi yang anda alami yang ditentukan oleh dokter. Misalnya pada rinitis alergi, dokter akan menentukan terlebih dahulu tipe rinitis alergi anda. Bila tipenya intermitten (munculnya gejala alergi kurang dari 4 hari dalam seminggu dan kurang dari 4 minggu), dokter akan merekomendasikan jadwal minum obat berdasarkan riwayat dari penyakit tersebut. Bila tipe rinitis yang persisten lebih dari 4 minggu, dokter akan merekomendasikan perawatan yang lebih lama. Untuk urtikaria, durasi terapi bervariasi dari pasien satu ke lainnya. Jika dosis terlewatkan, segera konsumsi saat ingat dan seteIahnya kembali pada jadwal minum obat reguler. Namun jangan meminum obat dalam jumlah dua kali lipat untuk menebus jadwal yang terlewat. |