MYFORTIC (G)

Produsen
Novartis Indonesia

Komposisi
Mycophenolic acid (dalam bentuk Mycophenolate sodium)

Indikasi
Terapi kombinasi dengan obat lain seperti siklosporin untuk mikroemulsi dan kortikosteroid untuk profilaksis penolakan akut organ donor pada pasien yang menerima transplantasi ginjal allogenik.

Dosis
  • Dosis Myfortic Untuk dewasa adalah 720 mg 2x/hari (total dosis harian 1440 mg)
  • Dosis Myfortic untuk anak 5-16 tahun adalah 400 mg 2x/hari (total maksimum 720 mg 2x/hari)
  • Terapi harus dimulai 24 jam setelah transplantasi.
  • Pada pasien yang diberi mikofenolat mofetil 2 g, terapi ini dapat digantikan dengan 720 g Myfortic 2x/hr

Over dosis
Konsumsi Myfortic yang berlebihan dapat menimbulkan overdosis dan terjadi oversupresi dari sistem imun. Akibatnya,  seseorang akan rawan terkena infeksi oportunistik, infeksi fatal hingga sepsis. Bila ditemukan diskrasia darah (misalnya neutropenia dengan jumlah neutrophil absolut kurang dari 1.5 x 103 /mL ataupun anemia), maka konsumsi myfortic sebaiknya dihentikan.

Gejala yang mungkin muncul bila terjadi overdosis meliputi : kelainan hematologi (leukopenia, neutropenia), dan gejala saluran cerna seperti nyeri abdominal, diarea, nausea, muntah dan dispepsia.

Untuk mengatasi overdosis dapat diberikan terapi suportif dan simtomatik. Dialisis diketahui dapat menyingkirkan metabolit inaktif Myfortic, yakni mycophenolic acid glucoronide (MPAG), namun tidak signifikan oleh karena ikatan senyawa asam mycophenolic dengan protein plasma yang mencapai 98%.

Dengan melakukan intervensi pada sirkulasi enterohepatik dari mycophenolic acid, misalnya dengan menggunakan charcoal atau sekuester asam empedu (kolestiramin), dapat mengurangi mycophenolic dalam peredaran darah sistemik.


Pemberian obat
  • Berikan pada saat perut kosong, 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.
  • Telan utuh, jangan dikunyah/ dihancurkan/ dipotong menjadi beberapa bagian
Kontraindikasi
  • Hipersensitif teradap mycophenolate Na, mycophenolik acid, mycophenolate mofetil atau terhadap kandungan lain obat ini.Reaksi hipersensitif biasanya ditandai dengan nyeri dada, kulit kemerahan, pruritus dan hipotensi
  • Hamil
Perhatian
  • Jangan diberikan pada pasien dengan defisiensi herediter hyphoxatine-guanine phosphoribosyltransferase.
  • Hindari sinar matahari dan paparan Ultraviolet.
  • Jangan menggunakan vaksin hidup.
  • Gangguan saluran cerna berat.
  • Hamil dan menyusui
Efek Samping
Efek samping Myfortic terutama pada hematologik dan saluran cerna dengan gejala antara lain : Leukopenia, nausea, sakit kepala,, tremor, diare, limfoma, penyakit keganasan lain, infeksi oportunistik, herpes simpleks, kandidiasis, gangguan saluran cerna, ulserasi lambung, haemorhage dan perforasi

Interaksi Obat
  • Antasid yang mengandung Mg dan Al hidroksida
  • Kolestiramin,
  • Obat lain yang mengganggu sirkulasi enterohepatik,
  • Kontrasepsi hormonal. Myfortic dapat menurunkan efektivitas obat kontrasepsi hormonal (oral, patch dan cincin) dan menyebabkan kehamilan.
  • Azathioprine
  • Rifampin
  • Obat-obatan yang yang melemahkan sistem imun (misalnya, natalizumab dan rituximab)
Kemasan
  • Tablet 180 mg x 12 x 10.
  • Tablet 360 mg x 5 x 10 dan 12 x10
Kategori Kehamilan
D

Kategori ATC
L04AA06 - Mycophenolic acid, selective immunosupressants

Info Tambahan
MYFORTIC (mycophenolic acid) adalah obat  tablet lepas lambat, berupa formulasi enterik dari mycophenolate sodium, yang membawa zat aktif dari myfortic yakni mycophenolic acid (MPA). Kandungan lainnya adalah zat tidak aktif seperti koloid silikon dioksida, crospovidone, laktosa anhydrosa, magnesium stearate, povidone dan pati.Sementara selaput enteriknya terbuat dari hypromellose phtalate, titanium dioksida, iron oxide yellow dan indigotine (180 mg) atau iron oxide red (360mg)
myfortic-mycophenolic-acid

Myfortic adalah obat golongan imunosupresan, bekerja sebagai inhibitor selektif, non kompetitif dan reversibel dari enzim inosine monophospate dehydrogenase (IMPDH). Inhibisi terhaap IMPDH akan menghambat sintesis nukleotida guanosin sehingga menghalangi proses proliferasi dari sel, khusunya sel imun limfosit T dan B, yang sangat tergantung pada proliferasi guanosin ini.

Pada penelitian in-vitro, tablet Myfortic tidak akan melepaskan zat aktif MPA dalam kondisi asam (PH di bawah 5) seperti yang ditemukan di lambung. Namun, selaput enteriknya sangat mudah larut pada kondisi PH normal seperti dalam usus. Konsentrasi maksimal dalam darah tercapai rata-rata dalam 1.5 hingga 2.75 jam pasca ingesti.

Dalam darah, Mycophenolic acid (MPA) berikatan kuat dengan albumin, hingga lebih dari 98%.  Sementara metabolitnya, mycophenolic acid glucoronida (MPAG) berikatan 82 % dengan albumin. Angka MPA bebas dapat menigkat bila ditemukan kondisi dimana ikatan dengan protein rendah, seperti pada malnutrisi, uremia, kegagalan fungsi hati/ginjal dan hypoalbuminemia.
rumus-bangun-senyawa-mycophenolic-acid

Sebagian besar MPA dibuang melalu urin dalam bentuk metabolitnya MPAG, (lebih dari 60%). Selain itu, MPAG juga di sekresikan melalui empedu dan di de-konjugasikan oleh flora usus menghasilkan MPA kembali. MPA ini akan diserap kembali dan menyebabkan peninggian kadar darah kedua kalinya dari MPA, kurang lebih 6-8 jam pasca di ingesti.