Produsen
|
Novartis Indonesia
|
Komposisi
|
Mycophenolic acid
(dalam bentuk Mycophenolate sodium)
|
Indikasi
|
Terapi kombinasi
dengan obat lain seperti siklosporin untuk mikroemulsi dan kortikosteroid
untuk profilaksis penolakan akut organ donor pada pasien yang menerima
transplantasi ginjal allogenik.
|
Dosis
|
|
Over dosis
|
Konsumsi Myfortic
yang berlebihan dapat menimbulkan overdosis dan terjadi oversupresi dari
sistem imun. Akibatnya, seseorang akan
rawan terkena infeksi oportunistik, infeksi fatal hingga sepsis. Bila
ditemukan diskrasia darah (misalnya neutropenia dengan jumlah neutrophil
absolut kurang dari 1.5 x 103 /mL
ataupun anemia), maka konsumsi myfortic sebaiknya dihentikan.
Gejala yang mungkin
muncul bila terjadi overdosis meliputi : kelainan hematologi (leukopenia,
neutropenia), dan gejala saluran cerna seperti nyeri abdominal, diarea,
nausea, muntah dan dispepsia.
Untuk mengatasi
overdosis dapat diberikan terapi suportif dan simtomatik. Dialisis diketahui
dapat menyingkirkan metabolit inaktif Myfortic, yakni mycophenolic acid
glucoronide (MPAG), namun tidak signifikan oleh karena ikatan senyawa asam
mycophenolic dengan protein plasma yang mencapai 98%.
Dengan melakukan
intervensi pada sirkulasi enterohepatik dari mycophenolic acid, misalnya
dengan menggunakan charcoal atau sekuester asam empedu (kolestiramin), dapat
mengurangi mycophenolic dalam peredaran darah sistemik.
|
Pemberian obat
|
|
Kontraindikasi
|
|
Perhatian
|
|
Efek Samping
|
Efek samping
Myfortic terutama pada hematologik dan saluran cerna dengan gejala antara
lain : Leukopenia, nausea, sakit kepala,, tremor, diare, limfoma, penyakit
keganasan lain, infeksi oportunistik, herpes simpleks, kandidiasis, gangguan
saluran cerna, ulserasi lambung, haemorhage dan perforasi
|
Interaksi Obat
|
|
Kemasan
|
|
Kategori Kehamilan
|
|
Kategori ATC
|
L04AA06 -
Mycophenolic acid, selective immunosupressants
|
Info Tambahan
|
MYFORTIC
(mycophenolic acid) adalah obat tablet
lepas lambat, berupa formulasi enterik dari mycophenolate sodium, yang
membawa zat aktif dari myfortic yakni mycophenolic acid (MPA). Kandungan
lainnya adalah zat tidak aktif seperti koloid silikon dioksida, crospovidone,
laktosa anhydrosa, magnesium stearate, povidone dan pati.Sementara selaput
enteriknya terbuat dari hypromellose phtalate, titanium dioksida, iron oxide
yellow dan indigotine (180 mg) atau iron oxide red (360mg)
Myfortic adalah
obat golongan imunosupresan, bekerja sebagai inhibitor selektif, non
kompetitif dan reversibel dari enzim inosine monophospate dehydrogenase
(IMPDH). Inhibisi terhaap IMPDH akan menghambat sintesis nukleotida guanosin
sehingga menghalangi proses proliferasi dari sel, khusunya sel imun limfosit
T dan B, yang sangat tergantung pada proliferasi guanosin ini.
Pada penelitian
in-vitro, tablet Myfortic tidak akan melepaskan zat aktif MPA dalam kondisi
asam (PH di bawah 5) seperti yang ditemukan di lambung. Namun, selaput
enteriknya sangat mudah larut pada kondisi PH normal seperti dalam usus.
Konsentrasi maksimal dalam darah tercapai rata-rata dalam 1.5 hingga 2.75 jam
pasca ingesti.
Dalam darah,
Mycophenolic acid (MPA) berikatan kuat dengan albumin, hingga lebih dari
98%. Sementara metabolitnya,
mycophenolic acid glucoronida (MPAG) berikatan 82 % dengan albumin. Angka MPA
bebas dapat menigkat bila ditemukan kondisi dimana ikatan dengan protein
rendah, seperti pada malnutrisi, uremia, kegagalan fungsi hati/ginjal dan
hypoalbuminemia.
Sebagian besar MPA
dibuang melalu urin dalam bentuk metabolitnya MPAG, (lebih dari 60%). Selain
itu, MPAG juga di sekresikan melalui empedu dan di de-konjugasikan oleh flora
usus menghasilkan MPA kembali. MPA ini akan diserap kembali dan menyebabkan
peninggian kadar darah kedua kalinya dari MPA, kurang lebih 6-8 jam pasca di
ingesti.
|